Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan menjadi magnet bagi talenta-talenta digital. Presiden Joko Widodo mengatakan, ibu kota baru itu harus bisa menarik para ahli digital. Bukan hanya mereka yang berasal dari Indonesia, tetapi juga negara-negara lain.


“Ibu Kota Nusantara ini kita harapkan akan menjadi talent magnet. Bukan hanya dari lingkup Indonesia. Kita harapkan betul-betul menjadi magnet untuk talent-talent digital dan lain-lain,” kata Jokowi saat membuka Kongres XXXII PMKRI di Samarinda, Rabu 22 Juni 2022.


"Karena memang di sini semuanya (IKN) ini akan disiapkan fasilitas-fasilitas yang misalnya kaya listrik dari green energy, dari hydropower yang ditarik nanti dari sungai kayan ke IKN," tambahnya. 


Jokowi mengatakan bahwa di IKN nantinya 70 persen area hijau, sementara 80 persen akan disiapkan transportasi publik dengan tenaga listrik yang ramah lingkungan.


Jokowi pun menyebut bahwa desain IKN sangat diperuntukkan bagi anak-anak muda. Maka dari itu dipersiapkan fasilitas modern dan ramah lingkungan.


"Ini desain-desain kota masa depan yang saya kira ini adalah miliknya anak-anak muda. Oleh sebab itu, fasilitas yang ada di IKN ini yang diprioritaskan, yang pertama adalah fasilitas pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki. Kedua, adalah fasilitas untuk yang seneng naik sepeda. Yang ketiga, penggunaan transportasi publik, ini yang diprioritaskan," katanya.


Selain itu, sistem transportasi di IKN juga dirancang agar perjalanan dari satu titik ke titik lainnya dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit. “Artinya 10 minute-city, entah dengan transportasi pribadi maupun transportasi umum. Ini desain-desain kota masa depan yang saya kira ini miliknya anak-anak muda,” kata Jokowi.


Memindahkan ibu kota bukan hanya memindahkan gedung-gedung pemerintahan yang ada di Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurut Kepala Negara, IKN adalah pintu gerbang masa depan Indonesia. Jokowi mengatakan, memindahkan ibu kota juga berarti mengubah pola pikir dan birokrasi serta menciptakan cara kerja baru dalam berorganisasi dan berbirokrasi.