Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
tengah mempersiapkan desain pertahanan dan keamanan negara di titik terluar
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu terungkap saat keduanya
melakukan kunjungan kerja di wilayah Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD),
Provinsi Maluku, beberapa hari yang lalu.

Presiden Jokowi memastikan
wilayah terluar Indonesia membutuhkan sebuah desain pertahanan dan keamanan
demi kepentingan negara ke depan. Adapun rencana desain keamanan dan pertahanan
ini pun langsung diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Kabupaten
Maluku Barat Daya. Ini adalah termasuk kabupaten yang terluar sebelah timur
paling timur selatan dan setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat
Daya kemudian Kabupaten Kepulauan Aru kemudian Kota Tual, Saumlaki kita melihat
perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, di titik-titik
mana kira-kira yang paling tepat,” kata Jokowi yang dikutip dari Channel
YouTube Sekretaris Presiden pada, Minggu (18/9/2022).

Menurut Jokowi,
penataan keamanan dan pertahanan di wilayah perbatasan sangat dibutuhkan,
karena wilayah Maluku sangat berpotensi, terutama soal kekayaan laut Indonesia.

Atas
dasar itu, Jokowi lantas
mengajak Menhan Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar mengetahui titik-titik mana yang akan
diprioritaskan dalam menata keamanan dan pertahanan.

“Ini
penting karena memang potensi yang ada di sini perlu dilihat secara detail, dan
hari ini saya dengan Pak Menhan, Pak Menteri KKP dan Menteri PU melihat
titik-titik yang tadi saya sebutkan. Dalam rangka sekali lagi pertahanan dan
keamanan negara,” ucapnya.

Bersamaan
dengan itu, Menhan Prabowo Subianto memastikan arahan Presiden Jokowi untuk
menguatkan keamanan jalur-jalur laut kepulauan yang ada di Indonesia, terkhusus
di wilayah perairan Maluku yang terhubung langsung dengan beberapa negara dan
juga menjadi jalur perdagangan laut.

“Jadi
memang sesuai perintah Pak Presiden Joko Widodo dua setengah tahun yang lalu
untuk membuat suatu desain besar, master plan pertahanan negara, menyangkut
juga bagaimana kita bisa mengamankan alur-alur laut kepulauan Indonesia di mana
60 persen perdagangan laut dunia lewat perairan kita,” ujar Prabowo.

Dijelaskan Prabowo,
salah satu kekayaan Indonesia yang perlu dijaga adalah ikan dan kekayaan
mineral di bawah laut seperti gas dan minyak bumi hingga kesemua itu perlu
desain matang untuk keamanan negara.

“Kekayaan
kita sangat besar di wilayah ini sangat-sangat besar tidak hanya kekayaan ikan
tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,”
kata dia.

Prabowo
mengakui kekayaan laut Indonesia berada di Indonesia Timur, hingga pulau-pulau
terluar ini harus menjadi prioritas desain keamanan.


“Jadi ini semua perkiraan dan riset menunjukkan bahwa masa depan kekayaan
Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur karena itu pulau-pulau
terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian
dari pertahanan kita,” ungkap Prabowo.

 “Tentunya ini akan kita lakukan dengan teliti
dan mengikutsertakan semua lembaga terkait. Saya kira demikian Bapak Presiden,”
tandas Prabowo.