Yogyakarta – Presiden Joko Widodo baru-baru ini meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, sebuah langkah besar dalam upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur nasional. Bendungan ini, yang memerlukan anggaran mencapai Rp 3,5 triliun, memiliki luas genangan mencapai 243 hektar, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur paling signifikan saat ini.

Pembangunan Bendungan Leuwikeris adalah bagian dari 61 proyek bendungan yang diluncurkan pemerintah untuk memperkuat ketahanan air di seluruh Indonesia. Proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan air, tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar melalui penyediaan air irigasi, pengendalian banjir, dan penyediaan energi listrik dari pembangkit tenaga air.

Presiden Jokowi menekankan bahwa bendungan ini merupakan contoh nyata komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Dengan konstruksi yang megah dan gagah, Bendungan Leuwikeris diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dengan menyediakan cadangan air yang memadai untuk sektor pertanian, yang merupakan sumber utama penghidupan bagi banyak masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.

Keberhasilan proyek ini juga menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyeimbangkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, tidak hanya di pusat-pusat ekonomi besar, tetapi juga di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus. Ini adalah langkah besar dalam mewujudkan stabilitas nasional dan meningkatkan kualitas hidup rakyat melalui infrastruktur yang berkelanjutan dan efisien.

Dengan meresmikan Bendungan Leuwikeris, Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia terus berupaya menghadirkan solusi nyata untuk tantangan air dan pertanian di tanah air. Proyek ini adalah simbol dari visi pemerintah untuk Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.