Yogyakarta -- Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan mengakui bahwa pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur telah membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat sekitar. Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur dan layanan publik di daerah tersebut, tetapi juga membuka peluang baru dalam sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Menurut Kepala DPOP, Balikpapan sebagai salah satu kota terdekat dengan lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) merasakan langsung manfaat dari pembangunan infrastruktur yang terkait dengan pemindahan ibu kota. “Kami melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah wisatawan yang mengunjungi Balikpapan, baik untuk tujuan bisnis maupun wisata,” ujarnya.

Pemindahan ibu kota juga telah memacu pertumbuhan sektor ekonomi lokal, terutama di bidang properti dan jasa. Meningkatnya permintaan akan akomodasi, restoran, dan layanan pendukung lainnya memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. “Banyak pengusaha lokal yang mulai merasakan dampak positif dari kehadiran wisatawan dan pekerja yang datang ke Balikpapan,” tambahnya.

Selain itu, keberadaan IKN di Kalimantan Timur juga menjadi dorongan bagi pengembangan pariwisata regional. Daerah sekitar IKN, termasuk Balikpapan, menjadi tujuan wisata yang menarik dengan keindahan alamnya dan beragam atraksi budaya. “Kami berupaya untuk memanfaatkan momentum ini dengan mengembangkan paket wisata yang menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Kepala DPOP.

Pemerintah daerah, bersama dengan sektor swasta dan masyarakat, bekerja sama dalam mengoptimalkan potensi ekonomi yang timbul dari pemindahan ibu kota. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan juga dilakukan untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal menghadapi permintaan baru di berbagai sektor ekonomi.

Lebih dari sekadar perekonomian, pemindahan ibu kota juga memberikan dampak positif dalam peningkatan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di Balikpapan. Investasi dalam sektor-sektor ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka akses lebih luas terhadap layanan dasar yang diperlukan.