Yogyakarta -- Presiden Joko Widodo terus menggalakkan visi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam ketahanan pangan melalui upaya persiapan Kotawaringin Timur sebagai daerah penyangga untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan dan menjaga stabilitas pasokan pangan nasional di masa depan.

Kotawaringin Timur, yang terletak strategis di wilayah Kalimantan Tengah, dipilih sebagai lokasi kritis untuk pengembangan pertanian skala besar. Potensi lahan yang luas dan subur di daerah ini menjadi modal utama dalam menjadikannya pusat produksi pangan yang signifikan bagi IKN. Dengan pendekatan berbasis keberlanjutan dan teknologi pertanian modern, pemerintah memfasilitasi transformasi agrikultur yang produktif dan berkelanjutan di Kotawaringin Timur.

Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi regional dengan menggerakkan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama ekonomi lokal. Dengan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani, pemerintah tidak hanya memajukan sektor pertanian tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotawaringin Timur secara keseluruhan.

Pemilihan Kotawaringin Timur sebagai daerah penyangga pangan untuk IKN juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang ditekankan oleh pemerintahan Jokowi. Melalui integrasi antara pertanian modern dan perlindungan lingkungan, pemerintah memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah dapat berlangsung sejalan dengan kelestarian lingkungan.

Sebagai bagian dari strategi nasional, pembangunan Kotawaringin Timur menjadi daerah penyangga pangan adalah langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah dinamika global yang tidak pasti. Dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dalam ketahanan pangan dengan lebih baik.

Dengan demikian, upaya persiapan Kotawaringin Timur sebagai daerah penyangga pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya mendukung visi kedaulatan pangan nasional tetapi juga mengokohkan Indonesia sebagai negara agraris yang mandiri dan berdaya saing di tingkat global.