Kemajuan sektor ekonomi dan infrastruktur berhasil diwujudkan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selama delapan tahun kepemimpinan Jokowi, dua aspek tersebut berhasil dibenahi.

Dari sisi ekonomi, tren pertumbuhan terus menunjukkan grafik apik sejak awal 2022. Pada Triwulan III-2022, pertumbuhan ekonomi nasional kembali mencatatkan kinerja impresif dengan mampu tumbuh sebesar 5,72 persen.

Di bawah komando Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara-negara dunia. 

Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin menilai Presiden Jokowi telah memberikan kinerja terbaiknya terhadap perekonomian nasional. Bahkan Indonesia berhasil masuk ke dalam jajaran Presidensi G20 yang merupakan agenda reformasi ekonomi dunia.

“Pak Jokowi juga sudah memberikan yang terbaik bagi ekonomi Indonesia. Bahwa Indonesia masuk di jajaran G20, itu karena produk domestiknya besar,” ujar Fatah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat ini, dinilai Fatah, salah satunya karena Jokowi sukses merealisasikan pemerataan pembangunan. Infrastruktur di daerah berhasil dibangun sehingga perekonomian bertumbuh dengan baik.

“Di bidang infrastruktur misalnya, ada jalan tol, bandara, pelabuhan, semua akses infrastruktur diperbaiki Pak Jokowi di seluruh Indonesia,” katanya memungkasi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi gembira dengan porsi investasi saat ini yang sudah tidak berpusat di Jawa. Hal ini ia ungkapkan dalam pembukaan  Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022.

"Saya senang informasi terakhir di luar Jawa sekarang sudah lebih banyak investasinya 53 persen," ujar Jokowi

Dengan investasi yang menyebar di seluruh Indonesia ini maka pertumbuhan ekonomi tidak hanya ditopang oleh Pulau Jawa saja. Ia pun menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara saat ini mencapai 27 persen. Angka ini tertinggi di dunia.

Meski demikian, ia mengingatkan Kepala Daerah Maluku Utara tak berpuas diri dan berdampak menurunnya pertumbuhan ekonomi.

"Enggak ada di dunia manapun pertumbuhan ekonomi manapun sampai 27 persen dan yang bagus lagi saya cek ke pasar di Ternate inflasinya hanya 3,3 persen," ungkapnya.

"Terus dipertahankan ditingkatkan lebih baik lagi, kalau saya puji-puji bisa kesenangan nanti lupa tahu-tahu melorot menjadi 5 persen," sambung Jokowi.

Di saat yang sama, Jokowi marah saat mengetahui dana APBD masih mengendap di bank mencapai Rp 278 triliun. Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah agar membelanjakan APBD agar tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kita cari investasi agar modal masuk, yang ada di kantong enggak dipakai ya percuma Rp278 triliun gede banget loh," ujar Jokowi.