Jokowi mendorong seluruh jajaran penguasa untuk optimistis
menghadapi situasi perekonomian global tahun depan yang masih penuh dengan
ketidakpastian. Di sisi lain, Jokowi juga mengingatkan jajarannya untuk tetap
waspada dan berhati-hati.

Hal ini disampaikan Jokowi saat
menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara,
Jakarta.

“Kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas
segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang tanpa kita prediksi,
yang tanpa kita hitung, semuanya kita harus siap. Bukan hanya untuk mampu
bertahan, tetapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada,” ujarnya.

Jokowi pun mengapresiasi semua
pihak yang telah bekerja keras untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional
di tengah gejolak perekonomian dunia.

“Di tengah situasi ekonomi dunia
yang sedang bergolak, alhamdulillah ekonomi kita termasuk yang terbaik. Bahkan,
Managing Director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap,
Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya,” ucapnya.

Berbagai indikator menunjukkan
kinerja perekonomian Indonesia yang cukup menggembirakan di tahun ini. Di
kuartal II-2022 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44% dan di kuartal III-2022
bahkan mampu tumbuh lebih baik, yaitu di angka 5,72%.

“Tingkat inflasi masih cukup
terkendali di sekitar 5%. Terakhir, saya mendapatkan angka 5,8%, di saat
rata-rata inflasi dunia di atas 10 persen dan bahkan ada yang mencapai lebih
dari 75 persen,” ungkapnya.

Indikator lainnya, volume
perdagangan Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan hingga mencapai 58 persen.
Neraca perdagangan Indonesia juga mencatatkan surplus selama 30 bulan
berturut-turut.

“Ini juga sesuatu yang harus kita
syukuri. Tetapi sekali lagi, perlu saya ingatkan, kita tetap harus waspada,
kita tetap harus hati-hati. Semuanya harus memiliki perasaan yang sama bahwa
keadaan sekarang ini, utamanya global, ekonomi global memang tidak berada pada
posisi yang normal, tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja, tidak,”
pungkas Jokowi.