ASEAN saat ini
menghadapi dua tantangan yang sangat berat yaitu tantangan eksternal bagaimana
ASEAN menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam, dan tantangan
internal yaitu bagaimana memastikan ASEAN tetap relevan dan patuh terhadap
piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar. Serta perlu segala upaya
maksimal negara ASEAN untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN hal
tersebut yang digaris baawahi oleh Jokowi

“Semua tantangan ini
hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat, Pertanyaannya, apakah kita
masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan
sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi
mantra kosong,” tegas Jokowi saat menyampaikan pengantarnya pada Sidang Pleno
KTT ASEAN ke-40 di Hotel Sokha, Phnom Penh, pada Jumat.

Jokowi menegaskan, para
pemimpin ASEAN harus memaknainya secara konkrit karena kredibilitas dan
relevansi ASEAN bergantung pada kesatuan dan sentralitas ASEAN. Ada tiga poin
penting yang disampaikan Presiden Jokowi dalam sesi pleno tersebut.

Hal pertama, Jokowi
mendorong untuk menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya. Piagam ASEAN harus menjadi
pegangan untuk bergerak maju, oleh karenanya, Piagam ASEAN harus diterapkan
dalam satu keutuhan dan tidak tebang pilih.

“Piagam ASEAN harus
menjadi dasar pengambilan keputusan dalam situasi darurat, termasuk situasi di
Myanmar. Jika ASEAN gagal ambil langkah maka kredibilitas ASEAN dipertaruhkan,”
jelas Jokowi.

Hal kedua, Jokowi
mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN. Menurut
Jokowi, dalam 20 tahun ke depan, tantangan yang kita hadapi akan semakin berat.
Hal tersebut harus dijadikan momentum untuk berbenah dan perkuat institusi dan
kapasitas ASEAN.

“Kita harus tetapkan ASEAN
2045 yang lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. ASEAN harus mampu
merespon dinamika ini agar tetap relevan. Saya harap Gugus Tugas Tingkat Tinggi
(HLTF) dapat menyampaikan rekomendasi mengenai ASEAN 2045 dan penguatan
institusi ASEAN,” ucap Jokowi.

Hal ketiga menurut
Jokowi adalah perkuat peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh.
Ketangguhan ASEAN akan dinilai dari cara ASEAN membangun ketahanan pangan dan
energi, kemandirian kesehatan, hingga stabilitas keuangan kawasan.

“Konsep kerja sama dalam
bidang-bidang tersebut harus jelas dan terus diperkuat. ASEAN harus menjadi
agenda-setter dalam memajukan prioritas-prioritas tersebut,” kata Jokowi.

Di akhir pengantarnya,
Jokowi mengajak pemimpin ASEAN untuk membuktikan kepada rakyat ASEAN dan dunia,
bahwa ASEAN matters dan relevan. “Tetap menjadi jangkar stabilitas kawasan dan
tetap menjadi pusat pertumbuhan kawasan dan dunia. ASEAN matters, epicentrum of
growth,” pungkas Jokowi.