Asia Tengara dapat
menjadi epicentrum of growth hal ini
disebabkan dari adanya bonus demografi yang kuat. Kuatnya bonus demografi
tersebut harus diiringi dengan pengolahan sumber daya manusia yang mumpuni.
Pertumbuhan generasi muda di Asia Tengara sebanyak 33% dari populasi ASEAN
berarti sekitar 225 juta orang.

Hal tersebut disampaikan
oleh Jokowi saat menyatakan dua poin penting untuk mencapai hal tersebut pada
pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Youth di Hotel Sokha, Kamis di sela
penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.

“Pertama
generasi muda ASEAN harus menjadi bagian penting dari transformasi digital.
Sebagai digital native, kaum
milenial dan Gen-Z adalah pendorong penting untuk percepatan transformasi
digital,” kata Jokowi.

Menurut
Jokowi, hingga tahun lalu ASEAN telah memiliki 35 unicornStart-ups di
Asia Tenggara yang digawangi anak-anak muda juga telah menghasilkan 8,2 miliar
dolar AS di tahun 2020.

“Hanya
dengan percepatan transformasi digital, maka ASEAN akan cepat lakukan lompatan
besar menjadi negara maju,” ucap Jokowi

Poin
kedua yang Jokowi sampaikan yaitu peran generasi muda dalam memperkuat ekonomi
hijau. Ekonomi kawasan saat ini menurut Jokowi harus bangkit lebih kuat dan
harus menjadi titik balik bagi pembangunan ekonomi hijau di kawasan.

“Pembangunan
rendah karbon dan berkelanjutan adalah ekonomi masa depan. Pemuda ASEAN harus
menjadi garda terdepan dalam mengusung ekonomi masa depan untuk kawasan yang
lebih baik,” jelas Presiden.

Jokowi
berharap, pemuda ASEAN dapat menjadi pemimpin perubahan karena partisipasi
aktifnya akan menentukan masa depan ASEAN.