Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengatakan mendorong investasi dari Korea Selatan (Korsel)
untuk percepatan ekosistem mobil listrik di dalam negeri. Hal ini disampaikan
ke Presiden Korsel Yoon Suk-yeol saat mengunjungi negaranya pada Kamis (28/7).

"Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus
saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan
pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri
baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk
kendaraan listrik," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya.

Korsel telah berinvestasi di Indonesia dalam beberapa
tahun ke belakang untuk industrik kendaraan listrik, ini termasuk produksi
baterai dan mobil listrik.

Pada Maret lalu Jokowi meluncurkan Ioniq 5 di pabrik
Hyundai di Bekasi yang dikatakan sebagai mobil listrik pertama buatan
Indonesia.

Sebelumnya, pada Juli 2021, Hyundai Motor Group dan LG
Energy Solution, mengumumkan bakal membangun produksi baterai menggunakan
investasi US$1,1 miliar. Pabrik ini diprediksi selesai pada 2023 dan pada
semester pertama 2024 akan memproduksi baterai untuk mobil listrik Hyundai dan
Kia.

okowi dalam siaran resmi juga mengungkap investasi Korsel
di sektor industri baja otomotif buat kendaraan listrik.

"Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara
Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait
investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan
partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan
investasi mencapai USD6,37 Miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga
kerja" kata Jokowi.

Menteri
Investasi Bahlil Lahadalia yang mendampingi Jokowi di Korsel mengungkap Hyundai
Motor Group tertarik berinvestasi di ibu kota baru Nusantara dan melakukan
ekspansi mobil listrik serta RND di Indonesia.