Mantan Kepala Negara Mahathir Mohamad
memuji kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut, sebagai seorang
kepala negara
 Jokowi sudah berada pada jalan yang
benar.
 “Alhamdulillah dari
pemerhatian saya dan apa yang
 saya
dengar, Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sedang berjalan di atas
 landasan yang sewajarnya,” kata Mahathir.



Atas keberhasilan Presiden Jokowi memimpin bangsa dan negara Indonesia, Mahathir mengungkapkan sudah
seharusnya Malaysia sebagai
 negara
serumpun turut berbangga. Hal ini karena Indonesia mampu mencapai
 kejayaan dan rakyatnya mencapai kesejahteraan hidup. Dia mengungkapkan, Malaysia merasa senang
jika Indonesia juga sejahtera. Terlebih, mempunyai jati diri bangsa yang
kokoh.
 “Rurut tumpang berbangga
apabila Indonesia mencapai kejayaan dan rakyatnya
 mencapai kesejahteraan hidup,” ujar Mahathir. 



 



Dalam kesempatan itu, Mahathir juga menyampaikan kriteria seorang pemimpin yang harus mampu memahami
keresahan rakyat. Terlebih,
 seorang
pemimpin nasional harus mampu berdampingan dengan rakyat.
 Untuk mencapai hal itu, pemimpin tersebut harus memahami pemikiran rakyatnya. Setelah itu, ia akan
berempati pada nasib rakyat
 dan mau
memperjuangkan masa depan mereka. “Keputusan serta dasar yang
 diperkenalkan harus merangkum mayoritas masyarakat,
tanpa mendahulukan
 kepentingan satu
kelompok.” kata dia.



 



Ia menegaskan, kepemimpinan nasional memerlukan keberanian dalam membuat keputusan dan tindakan yang
meski pahit, harus
 dilakukan untuk
kepentingan masyarakat.
 Banyak
pemimpin, kata Mahathir, yang tidak
 memiliki
keberanian dan mencari jalan mudah. Hasilnya, rakyat akan terlena dan
 tanpa sadar negara juga ikut rusak. “Ketika itu,
rakyat lah yang akan membayar
 harga
yang amat mahal,” kata dia.



 



Mahathir menegaskan, pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat harus amanah. Oleh karena itu,
pemimpin perlu terus mencari
 ilmu
dan menambah pengetahuan.
 Seperti
diketahui, Datuk Seri Mahathir bin
 Mohammad
adalah seorang politisi Malaysia yang menjabat sebagai Perdana Menteri
 Malaysia pada 16 Juli 1981 sampai dengan 31 Oktober
2003. Datuk Seri Mahathir
 bin
Mohammad lahir di Alor Star pada 10 Juli 1925. Datuk Seri Mahathir bin
 Mohammad dibesarkan di Alor Setar dan berkuliah di
jurusan kedokteran. Sebelum
 masuk ke
dalam parlemen Malaysia, Datuk Seri Mahathir bin Mohammad bergabung
 dalam partai terbesar yang ada di Malaysia yaitu UMNO
(United Malays national
 Organisation).



 



Datuk Seri Mahathir bin Mohammad sempat dikeluarkan dari partainya karena terlibat konflik
dengan Abdul Rahman. Akan
 tetapi,
ketika Abdul Rahman, berhenti menjadi perdana menteri, Datuk Seri
 Mahathir bin Mohammad masuk lagi ke partai UMNO dan di
promosikan untuk masuk
 ke kabinet.
Pada tahun 1976, Datuk Seri Mahathir bin Mohammad naik jabatan
 menjadi wakil perdana menteri sebelum akhirnya
menjabat sebagai perdana Menteri
 selama
22 tahun. Selain menjabat sebagai perdana menteri Malaysia, pada tahun
 1981, Datuk Seri Mahathir bin Mohammad juga terpilih
untuk menjadi ketua umum
 di partai
UMNO.