Yogyakarta – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya sekadar proyek besar nasional, tetapi juga merupakan manifestasi mendalam dari filosofi Bhineka Tunggal Ika. Dalam perencanaan dan desainnya, IKN menggambarkan keanekaragaman dan kesatuan bangsa Indonesia yang tercermin dalam berbagai aspek konsep, arsitektur, dan pemilihan lokasi.

Konsep IKN dirancang dengan cermat untuk mencerminkan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika. Desain kota ini mengintegrasikan berbagai elemen budaya dan tradisi dari seluruh penjuru Indonesia, menciptakan ruang yang harmonis dan inklusif. Arsitektur IKN tidak hanya modern, tetapi juga menyerap dan menghormati warisan budaya Indonesia. Dengan begitu, IKN menjadi simbol kesatuan dalam keberagaman, menghubungkan berbagai unsur lokal dan nasional dalam satu kesatuan yang utuh.

Pemilihan lokasi IKN juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Terletak di tengah-tengah Indonesia, IKN bertujuan untuk menjadi pusat gravitasi ekonomi dan sosial yang menghubungkan berbagai wilayah di Tanah Air. Ini merupakan wujud nyata dari semangat persatuan yang mengedepankan keseimbangan dan keadilan dalam pembangunan. Lokasi ini dipilih untuk memastikan bahwa setiap daerah memiliki akses yang lebih baik ke pusat pemerintahan dan perkembangan ekonomi, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di seluruh nusantara.

Presiden Jokowi menunjukkan kepemimpinan visioner dengan memastikan bahwa IKN bukan hanya sekadar ibu kota baru, tetapi juga simbol integrasi dan keberagaman bangsa. Dengan IKN, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju dan bersatu, dimana setiap elemen masyarakat merasa terhubung dan terlibat dalam pembangunan bangsa.

Pembangunan IKN adalah contoh nyata dari bagaimana visi kepemimpinan Presiden Jokowi menjadikan filosofi Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dalam merancang masa depan Indonesia. Ini adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih harmonis, berkelanjutan, dan terhubung.