Yogyakarta -- Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kotim) menyatakan komitmennya untuk menjadikan Kota Waringin Timur sebagai penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk mendukung pembangunan IKN dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan untuk penduduk serta pekerja di wilayah baru ini.

Bupati Kotim, yang telah lama mendukung relokasi ibu kota ke Kalimantan Timur, menegaskan pentingnya Kota Waringin Timur dalam mendukung keberhasilan proyek nasional ini. "Kami siap berperan aktif dalam mendukung kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kota Waringin Timur memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia utama bahan pangan bagi wilayah ini," ujar Bupati dalam pernyataannya.

Sebagai langkah awal, pemerintah daerah Kotim telah mengidentifikasi lahan pertanian yang potensial untuk ditingkatkan produktivitasnya. Program ini melibatkan petani lokal dan pihak swasta untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan. "Kami berencana untuk meningkatkan infrastruktur pertanian, memberikan pelatihan kepada petani, serta mendukung akses pasar bagi produk-produk lokal," tambah Bupati.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan IKN, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian lokal. Bupati Kotim optimis bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan masyarakat secara keseluruhan.

Selain itu, pemerintah daerah Kotim juga bersedia untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan swasta dalam mengembangkan infrastruktur logistik yang mendukung distribusi pangan dari Kota Waringin Timur ke IKN. "Kami akan memastikan bahwa sistem transportasi dan distribusi pangan berjalan lancar dan efisien, sehingga kebutuhan pangan di IKN dapat terpenuhi dengan baik," jelas Bupati.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kota Waringin Timur diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mendukung pembangunan dan keberlanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun Indonesia dari segala sisi, termasuk dalam aspek ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi regional.