Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan komitmennya untuk mencegah dampak signifikan terhadap perekonomian nasional akibat konflik antara Iran dan Israel. Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan stabilitas ekonomi di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Ketegangan antara Iran dan Israel memiliki potensi untuk mempengaruhi stabilitas ekonomi global, termasuk perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif telah diambil untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak yang mungkin timbul.

Salah satu kebijakan strategis yang disiapkan adalah diversifikasi sumber-sumber energi. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kemandirian energi nasional dengan memperluas jaringan sumber energi yang bervariasi, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dari wilayah yang terkena dampak konflik.

Selain itu, langkah-langkah diplomasi juga diperkuat untuk mempromosikan dialog dan negosiasi guna menyelesaikan konflik secara damai. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam upaya mediasi dan penyelesaian konflik di kawasan tersebut, demi menciptakan stabilitas dan perdamaian yang berkelanjutan.

Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter juga diperkuat untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional. Stimulus ekonomi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor strategis akan diterapkan guna menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi dampak potensial dari ketegangan geopolitik.

Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh pemerintah menunjukkan keseriusan dan kesiapan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin timbul akibat konflik Iran-Israel. Melalui kebijakan strategis ini, diharapkan perekonomian Indonesia dapat tetap stabil dan tangguh di tengah dinamika geopolitik global yang tidak pasti.