Yogyakarta – Dalam upaya menjaga perdamaian dunia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia telah mengambil langkah tegas dengan memastikan bahwa Indonesia tidak akan melakukan impor minyak dan gas (Migas) dari Iran. Keputusan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk tetap setia pada prinsip-prinsip perdamaian internasional dan menjauhkan diri dari konflik geopolitik yang mungkin terjadi di dunia.

Ketegasan Kementerian ESDM dalam menegakkan keputusan ini juga merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk memastikan stabilitas pasokan energi domestik. Dengan memilih untuk tidak bergantung pada impor Migas dari Iran, Indonesia dapat menjaga kemandirian energinya dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga dan ketidakpastian geopolitik di tingkat global.

Langkah ini juga merupakan wujud dari komitmen Indonesia untuk mematuhi sanksi-sanksi internasional yang diberlakukan terhadap Iran. Dengan menunjukkan ketaatan terhadap aturan internasional, Indonesia dapat memainkan peran yang konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di tingkat global.

Selain itu, keputusan ini juga membawa dampak positif dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara lain, termasuk negara-negara yang menerapkan sanksi terhadap Iran. Dengan menjaga jarak dari konflik geopolitik, Indonesia dapat mempertahankan hubungan yang baik dengan semua pihak dan mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang.

Dengan demikian, tindakan Kementerian ESDM untuk menegakkan larangan impor Migas dari Iran tidak hanya merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan energi domestik, tetapi juga merupakan kontribusi nyata Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan mematuhi aturan internasional. Langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjadi pemain yang bertanggung jawab dalam tata dunia yang semakin kompleks ini.