Yogyakarta – Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya ekonomi hijau dan perlunya mengurangi emisi karbon, pemerintah Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan pendapatan melalui ekonomi hijau, khususnya melalui pengolahan kelapa menjadi bahan bakar alternatif untuk bioavtur atau Sustainable Aviation Fuel (SAF), sesuai rekomendasi International Civil Aviation Organization (ICAO).

Penggunaan kelapa sebagai sumber bahan baku untuk produksi bioavtur memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan, yang merupakan salah satu sektor dengan tingkat emisi karbon yang tinggi. Kelapa, sebagai salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, dapat dimanfaatkan secara efisien dan berkelanjutan untuk memproduksi bioavtur yang ramah lingkungan.

Selain manfaat lingkungan, pengembangan produksi bioavtur dari kelapa juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan perekonomian daerah-daerah penghasil kelapa. Dengan memanfaatkan potensi lokal ini, pemerintah dapat membantu meningkatkan pendapatan petani kelapa dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon di bawah Perjanjian Paris dan meningkatkan kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim global. Dengan mengembangkan industri bioavtur dari kelapa, Indonesia dapat menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan di sektor penerbangan.

Dalam konteks ini, pemerintah dapat memainkan peran yang penting dalam memberikan insentif dan dukungan kebijakan bagi pengembangan industri bioavtur dari kelapa. Langkah-langkah seperti insentif fiskal, fasilitas pendanaan, dan pembuatan regulasi yang mendukung dapat mendorong pertumbuhan industri ini dan meningkatkan kontribusi Indonesia dalam perlindungan lingkungan.

Dengan demikian, pemanfaatan kelapa sebagai sumber bahan baku untuk produksi bioavtur merupakan harapan baru bagi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi hijau yang berkelanjutan, meningkatkan pendapatan, dan memberikan kontribusi positif dalam perlindungan lingkungan global. Dengan dukungan pemerintah dan kerjasama antara sektor publik dan swasta, Indonesia dapat meraih kesuksesan dalam mengembangkan industri bioavtur dari kelapa.