Yogyakarta – Prinsip "BERIKAN BUKTI BUKAN JANJI" tidak hanya menjadi semboyan, tetapi juga menjadi landasan yang dipegang teguh oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menteri Bahlil Lahadalia telah menjadi sosok kunci dalam memastikan prinsip ini dijalankan dengan baik, khususnya dalam upaya mematahkan anggapan negatif sebagai presiden yang dianggap "plonga-plongo".

Melalui kepemimpinan Bahlil Lahadalia, Jokowi telah berhasil menunjukkan keberaniannya dalam melakukan hilirisasi industri demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebatas janji, tetapi tindakan nyata telah diwujudkan. Langkah-langkah konkret dalam meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri telah menghasilkan dampak yang positif bagi masyarakat.

Bukan sekadar slogan kosong, hilirisasi yang digagas oleh Jokowi dan diperjuangkan oleh Menteri Bahlil telah mengubah paradigma negatif yang melekat pada kepemimpinan Jokowi. Melalui tindakan nyata ini, anggapan bahwa Jokowi hanya seorang "plonga-plongo" berhasil dipatahkan, dan digantikan dengan citra seorang pemimpin yang berani bertindak untuk kepentingan rakyat.

Tidak hanya itu, keberanian Jokowi dalam melawan organisasi global seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga menjadi bukti konkret dari komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia. Langkah-langkah tegas ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak gentar dalam mempertahankan kepentingan nasional, bahkan di hadapan tekanan dari kekuatan besar di tingkat internasional.

Dengan demikian, langkah-langkah nyata dalam melakukan hilirisasi industri dan melawan WTO, yang dipimpin oleh Menteri Bahlil, adalah bukti konkret bahwa Jokowi tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak nyata demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kepemimpinan yang visioner dan berani ini telah membuktikan bahwa Indonesia memiliki pemimpin yang peduli dan siap bertindak untuk kepentingan rakyat.