Usai membuka Perdagangan Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2023, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden RI
Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kegiatan dengan meninjau aktivitas perdagangan
di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Presiden yang didampingi oleh Pj.
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, langsung berkeliling di Blok A Tanah
Abang yang berlokasi di Jalan K.H. Mas Mansyur. Presiden tampak mendatangi
sejumlah toko, seperti toko pakaian muslim dan hijab, serta berbincang dengan
para pedagang. Kehadiran Presiden juga disambut antusias oleh para pengunjung
pasar.

“Saya ingin melihat sektor riil
bergerak seperti apa, karena ini adalah pasar bagi produksi-produksi yang ada
di daerah-daerah. Kalau di sini turun, di sini berhenti, artinya produksinya
juga berhenti, juga turun,” ujar Presiden usai melakukan peninjauan.

Seiring dengan pencabutan kebijakan
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Presiden pun optimistis
aktivitas masyarakat, termasuk di pasar, akan semakin menggeliat.

“Tidak hanya Pasar Tanah Abang saja,
tapi juga Pasar 16 Ilir di Palembang, Pasar Terong di Makassar, Pasar
Beringharjo di Jogja, Pasar Turi di Surabaya, Pasar Johar di Semarang, Pasar
Baru di Bandung, Pasar Gedebage di Bandung, semuanya kita harapkan muncul
optimisme karena PPKM sudah dicabut,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan
apresiasi kepada para pedagang Pasar Tanah Abang yang juga telah mulai masuk ke
ekosistem digital dengan berjualan secara daring.

“Artinya, mereka masuk ke marketplace, masuk ke pasar-pasar online, dan itu bagus, dua-duanya
dijalankan. Saya kira ini sebuah lompatan, masuk ke digital system, digital market, dan kita harapkan semakin
mempermudah bertemunya antara produsen dengan konsumen, penjual dengan
pembeli,” ujarnya.

Kepala Negara pun menyampaikan
harapan agar omset para pedagang pasar dapat terus meningkat dari tahun ke
tahun.

“Tadi saya bertanya ke beberapa
pedagang, [pedagang] juga menyampaikan tahun 2022 kemarin omzetnya jauh lebih
baik dibanding tahun 2021. Kita harapkan 2023 juga lebih baik dari tahun 2022,”
ujarnya.

Setelah melewati serangkaian gejolak
perekonomian di tahun 2022, Presiden berharap perekonomian Indonesia di tahun
2023 dapat terus tumbuh positif.

“Kalau kita bisa melewati turbulensi
kemarin di 2022, kita harapkan nanti, ini tahun 2023 ini, tahun ujian, kalau
bisa melewati, insyaallah di tahun 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan
ekonomi kita,” pungkasnya.