Jokowi
menekankan pentingnya digitalisasi dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan
produktivitas Blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan.

Jokowi
pun mengharapkan produktivitas Blok Rokan yang telah diambil alih
pengelolaannya dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ini meningkat secara
signifikan hingga 400 ribu barel per hari (bph).

Jokowi
menambahkan, keberhasilan pengelolaan Blok Rokan ini nantinya akan menjadi
acuan dalam mengelola blok minyak lainnya. Presiden meyakini Indonesia memiliki
sumber daya manusia (SDM) yang mampu melakukan pengelolaan tersebut.

Pada
kesempatan itu, Jokowi juga menekankan kepada Pertamina untuk menjaga lifting minyak sehingga dapat
menekan ketergantungan Indonesia pada produk impor.

Direktur
Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa Blok Rokan saat
ini dikelola sepenuhnya oleh putra-putri terbaik bangsa. Dengan pengelolaan
tersebut, kata Nicke, Pertamina dapat membuktikan produksi minyak di Blok Rokan
meningkat, bahkan mendapat penghargaan sebagai blok dengan sumur pengeboran
terbanyak.

Nicke
menuturkan bahwa setelah alih kelola ke Pertamina, Blok Rokan memberikan
kontribusi luar biasa kepada negara dalam hal perekonomian hingga penyerapan
tenaga kerja. Menurut Nicke, penyerapan tenaga kerja meningkat dalam jangka
waktu singkat.