Yogyakarta – Program hilirisasi sumber daya alam (SDA) bakal menjadi
prioritas investasi oleh kepemimpinan Jokowi berikutnya supaya bisa beralih
kepada ekonomi berkelanjutan di masa mendatang.

Jokowi berharap prioritas investasi pada
hilirisasi sumber daya alam itu dapat meningkatkan peran Indonesia di dalam
proses transisi energi saat ini.  Dengan demikian, dia mengatakan,
Indonesia dapat ikut berpartisipasi cukup besar untuk menurunkan emisi karbon
global mendatang.  

Seperti dikabarkan sebelumnya, Menteri
Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia,
memperkirakan nilai investasi hilirisasi dapat mencapai US$545,3 miliar yang
dihasilkan dari 8 sektor prioritas.  

Mengacu pada Peta Jalan Hilirisasi Investasi
Strategis Indonesia Tahun 2023 – 2035, 8 sektor prioritas itu adalah mineral
dan batubara, minyak dan gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, serta
kehutanan.  

Perkiraan total nilai investasi dari 8
sektor tersebut, peranannya mineral dan batubara mencapai US$427,1 miliar,
minyak dan gas bumi senilai US$67,6 miliar. Selanjutnya, sektor perkebunan,
kelautan, perikanan, dan kelautan memiliki proyeksi nilai investasi sebesar
US$50,6 miliar.  

Menurut Bahlil, tidak ada cara lain
untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan menciptakan lapangan kerja secara
berkualitas, selain berfokus pada hilirisasi.