Presiden Joko Widodo memberikan
arahan khusus kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang baru dilantik.
Arahan khusus kepada Laksamana Yudo itu terkait dengan Kelompok kriminal
bersenjata (KKB) di Papua agar Yudo tegas kepada KKB.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada
Laksamana Yudo yang baru dilantik menjadi Panglima TNI. Diketahui Jenderal
Andika Perkasa resmi digantikan oleh Yudo.

Jokowi mulanya menyampaikan bahwa pendekatan humanis dan
pengurangan prajurit TNI di Papua memang baik. Namun, dia juga mengingatkan
agar Yudo tegas kepada KKB lantaran aksi brutal yang kerap mereka lakukan.

"Saya kira baik pendekatan
humanis baik, pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik, tetapi harus tegas di
sana KKB selalu berbuat seperti itu ya tidak akan selesai-selesai
masalahnya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Jokowi sebelumnya juga menyampaikan
sejumlah pesan kepada Yudo yang baru dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan
Jenderal Andika Perkasa.

"Saya sudah pesankan kepadanya
untuk pertama menjaga kedaulatan NKRI," ujar Jokowi.

Kedua, Jokowi meminta Yudo untuk
menjaga persatuan dan kesatuan. Yudo, juga diminta 
Jokowi meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada TNI.

"Kedua menjaga persatuan dan
kesatuan kita. Kemudian juga, menjaga mempertahankan, dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada TNI yang sekarang sudah paling tinggi,
kepercayaan ini harus dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI yang
terus harus ditingkatkan," papar dia.

Jokowi juga menitip pesan kepada
Yudo berkaitan dengan tahun politik atau Pemilu 2024. Jokowi meminta Yudo untuk
selalu menjaga netralitas TNI dan menjauhi politik praktis.

"Agar menjaga netralitas TNI
agar tidak ketarik-tarik ke dalam politik praktis yang penting, karena dan
pentingnya sinergi TNI dan Polri dalam menjaga kondusifitas Negara kita, karena
penting stabilitas politik, stabilitas keamanan penting dalam rangka
pembangunan Negara, pembangunan ekonomi kita, dalam situasi yang tidak pasti
karena ketidakpastian global," tutur Jokowi.

Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk tegas
kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Apa jawaban Yudo?




"Sekarang ini kan
operasinya lebih ditonjolkan operasi teritorial, mungkin bukan operasi militer,
itu yang perlu digarisbawahi, tentunya tetap tegas kan sesuai hukum yang
ada," ujar Yudo di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Yudo
mengatakan evaluasi terkait pengamanan di Papua juga akan dilakukan. Dia juga
mengaku akan segera berkunjung ke Papua untuk mengecek kondisi di lapangan.

"Ya nanti tentunya akan kita
evaluasi dulu, baru nanti saya laporkan ke Bapak Presiden situasi yang ada.
nanti saya kan kesempatan pertama akan datang ke sana bersama Kepala Staf
Angkatan untuk melihat secara nyata apa sih sebenarnya yang terjadi di
sana," kata Yudo.




Yudo mengatakan, nantinya di
Papua, dia akan meminta masukan dari prajurit di lapangan. Selain itu, juga
meminta masukan kepada pemerintah daerah dan tokoh masyarakat mengenai apa yang
seharusnya TNI lakukan.

"Masukan juga dari para
prajurit di lapangan juga dari pemerintah daerah, juga dari tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, apa yang seharusnya kita (lakukan)," ungkapnya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut
(KSAL) itu mengatakan bahwa pengamanan di Papua harus diputuskan secara matang.
Menurutnya, pendekatan di lapangan menjadi pertimbangan penting.




"Tentunya kan perlu
pendekatan yang di lapangan ini apa yang ada di sana, jadi nggak harus
belum-belum sudah diputuskan, nanti saya memutuskan, memutuskannya setelah saya
cek dulu, baru nanti saya laporkan Pak Presiden," kata Yudo.