Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan total investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari US$600 juta atau sekitar Rp9,3 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Investasi tersebut ditempatkan pada 101 proyek yang ada di Negeri Naga Biru itu.

Melihat besarnya investasi ini, Jokowi minta Presiden Vietnam Nguyễn Xuân Phúc untuk melindungi investor Indonesia yang berinvestasi di negaranya agar keberlanjutan kerja sama berjalan dengan baik.

"Saya apresiasi kepercayaan pemerintah Vietnam kepada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari US$600 juta dalam 101 proyek," ujar Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Phúc di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Jokowi menyampaikan sampai saat ini masih ada beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi Indonesia ketika ingin berinvestasi maupun saat berinvestasi di Vietnam. Karenanya, perlu solusi untuk menjaga iklim investasi itu.

"Saya mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia yang akan mendorong investasi baik di masa mendatang," jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga membahas mengenai zona ekonomi eksklusif setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun. Dalam hal ini, Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan mengenai garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara berdasarkan hukum laut internasional (UNCLOS 1982).

Dengan selesainya perundingan ini, maka Indonesia dan Vietnam menyepakati kerja sama melalui penandatanganan tiga MoU. Pertama, kerja sama energi dan sumber daya mineral.

Kedua, kerja sama penanggulangan terorisme. Ketiga, kerja sama pemberantasan perdagangan ilegal narkotika.

"Saya harap kerja sama perikanan dan pemberantasan EU fishing dapat diperkuat melalui percepatan finalisasi MoU kerja sama kelautan dan perikanan," pungkasnya.