Jokowi meminta
jajarannya untuk segera mengeksekusi semua program dan inisiatif yang telah
disepakati pada pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. Terdapat 226  proyek
yang bersifat multilateral dengan nilai sebesar 238 miliar Dolar Amerika
Serikat (AS) dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar
Dolar AS.

Hal tersebut disampaikan
Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pelaksanaan Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jakarta.

“Ini yang paling penting
agar segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan, karena
ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai 238 miliar Dolar AS dan
140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS. Ini harus
dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi
dengan cepat,” ujar Jokowi

Selain itu, Jokowi juga
mendorong jajarannya untuk mempercepat realisasi komitmen investasi yang
diperoleh dari negara-negara G20.

“Saya melihat saat di
Bali, di B20 itu energi positifnya kelihatan sekali, panas. Oleh sebab itu,
jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tidak bisa terealisasi di
lapangan,” ujarnya.

Sejumlah komitmen
investasi tersebut, antara lain, pendanaan infrastruktur melalui skema
Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dan pendanaan
pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership
(JETP) yang dipimpin oleh AS. Selain itu, terdapat juga komitmen investasi dari
Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta serta kerja sama dengan
Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan investasi lainnya.

“Saya melihat ini banyak
sekali. Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus, misalnya yang Amerika [Serikat] siapa, yang
UAE [Persatuan Emirat Arab/PEA] siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa,
semuanya, yang Cina siapa, sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti
apa yang menjadi kesepakatan kita di Bali,” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi
menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan Indonesia mengemban amanat
presidensi G20 yang telah berhasil mengesahkan kesepakatan para pemimpin G20
yang tertuang di dalam G20 Bali Leaders’ Declaration.

“Mungkin ini bukan
evaluasi ya, lebih pada syukuran. Karena saya melihat dari yang pertama,
terkait penyelenggaraan saya enggak usah bicara, saya kira orang lain yang
sudah banyak menyampaikan. Kemudian yang kedua, terkait substansi, ini
juga sangat penting dan itu juga kita peroleh Deklarasi Bali,” tandasnya.