Sri Mulyani
mengatakan bahwa pada Minggu, Joko Widodo meluncurkan secara resmi pandemic
fund (dana pandemi). Hal itu, dia sampaikan pada saat konferensi pers dalam
Opening Remarks on Joint Finance and Health Minister' Meeting (JFHMM), yang
diselenggarakan di Bali, pada Sabtu.

"Jokowi
meluncurkan dana ini (dana pandemi), pada minggu, kita menjadikan acara ini
menjadi acara peluncuran pandemic fund. Ini salah satu yang akan dilakukan
Jokowi, di mana pada saat mengambil alih presidensi G20 dari Italia," kata
Sri Mulyani.

Dia juga
menambahkan bahwa salah satu fokus Indonesia adalah mengatasi persoalan
pandemi, bagaimana dunia dapat membentuk mekanisme pendanaan yang dapat
diandalkan untuk merespons pandemi yang lebih baik.

Selain itu,
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa sejauh ini ada beberapa negara yang juga
turut berkontribusi dalam rencana pendanaan pandemi ini.

"Negara
yang telah berkontribusi adalah Eropa, AS, Indonesia, China, Jepang, Jerman,
Kanada, Republik Korea, UEA, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, Selandia
baru, dan malam ini kita dengar bahwa Prancis, Saudi Arabia, walaupun mereka
nanti akan mengumumkan pada tingkat menteri jumlahnya berapa. Kemudian Afrika
Selatan dan India."

Negara yang
berkontribusi tersebut, merupakan negara anggota G20 dan undangan yang sudah
memberikan komitmen untuk memberikan kontribusinya pada pandemic fund tersebut.
Selain itu, ada juga tiga audiensi filantropi. JFHMM yang dipimpin Italia dan
Indonesia serta didukung oleh WHO dan bank dunia, sudah memajukan mandat yang
dipimpin G20 dengan membentuk FIF yang disebut sebagai pandemic fund.