Jokowi menegaskan kepada
semua pihak untuk menjaga situasi politik di tanah air agar tetap kondusif
menjelang pemilihan umum pada 2024 mendatang.

“Saya titip dalam
kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita harus semua menjaga agar
kondusivitas situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau enggak bisa
paling banter ya anget tapi
jangan panas,” ujar Jokowi dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah Nasional
(Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, di Kota Surakarta, Jawa
Tengah.

Menurut Jokowi, situasi
dunia saat ini sedang tidak normal. Sebanyak 14 negara sudah mengantre untuk
mendapatkan pinjaman dari Dana Moneter Internasional atau International
Monetary Fund (IMF) guna mengatasi masalah perekonomian di negara
masing-masing.

“Dan 28 negara ngantre di depan pintunya IMF,
diperkirakan sampai angka 66, dan itu enggak mungkin bisa mendapatkan bantuan
semuanya, enggak mungkin karena juga keterbatasan dari IMF, dari Bank Dunia
punya keterbatasan itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, kepala
negara mengingatkan agar para Capres maupun Cawapres yang ikut serta pada
kontestasi politik mendatang untuk melakukan politik- politik gagasan dan politik-politik
ide.

“Jangan masuk ke politik
SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara
sebesar kita Indonesia yang sangat beragam,” pungkasnya.