Peneliti senior Maarif Institute David Krisna Alka menilai Presiden
Joko Widodo sukses mempromosikan misi perdamaian dunia. David Krisna Alka
menuturkan, hal itu terkait dengan keberhasilan
 Jokowi mendapatkan penghargaan Global
Citizen Award
 dari lembaga pemikiran Amerika Serikat, Atlantic
Council, atas kepemimpinannya di panggung dunia.

"Kalau melihat sejarahnya,
siapa saja yang pernah mendapatkan penghargaan ini, dapat saya sebut Jokowi
telah meneguhkan kepemimpinannya sebagai pemimpin yang diakui kapasitasnya di
kancah internasional," kata David di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Menurut dia, penghargaan yang diterima Jokowi sebagai bentuk
apresiasi dunia atas misi kemanusiaan yang dilakukan Presiden di
 Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu. "Presiden Jokowi tampil meretas jalan
perdamaian dengan mengunjungi kedua negara tersebut, padahal saat itu dua negara
tengah bertikai," ujarnya.

Disebutkan peneliti Associate The Indonesian Institute itu bahwa
apa yang dilaksanakan Jokowi selaras dengan amanat konstitusi, khususnya
terkait dengan misi perdamaian. Di atas kertas Jokowi sudah membuktikan bahwa
dirinya bukanlah jago kandang.

"Jadi, Presiden Jokowi tidak hanya jago kandang, tetapi
juga jago di kancah internasional. Penghargaan yang diterima ini adalah bukti
yang sahih," katanya menegaskan.

Ia mengatakan bahwa Maarif Institute menunggu kiprah
kepemimpinan Jokowi di kancah internasional. Bukan hanya di Ukraina dan Rusia,
melainkan juga di negara lain seperti potensi perang yang kian membesar antara
Taiwan dan China.

"Catatannya adalah, kita juga menunggu peran Presiden
Jokowi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di belahan negara lainnya, termasuk
di Taiwan," kata David.

Ia juga berharap Presiden Jokowi makin menguatkan peran sebagai
tokoh internasional yang menguatkan kemanusiaan sebagai kekuatan utama,
termasuk terkait dengan persoalan keagamaan dengan mengampanyekan Islam moderat
dan Islam jalan tengah yang selama ini dilaksanakan Maarif Institute.

Sementara itu, tokoh aktivis '98 Wahab Talaohu mengatakan
Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara sebesar Indonesia sangat lihai dan
mampu memainkan politik internasional bebas aktif. Tetap aktif dalam membangun
kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara raksasa ekonomi dunia.

Menurut Talaohu, bukti konkret Jokowi memiliki kemampuan adalah
upaya dirinya mendamaikan perang antara Rusia dan Ukraina. Dalam misi itu,
Presiden Jokowi langsung datang bertemu dua pemimpin negara tersebut dan
disambut baik dan sangat dihormati oleh Rusia dan Ukraina.

"Resolusi menuju jalan perdamaian pun mulai dirintis, hal
itu tercermin dari hasil dialog Jokowi dengan Putin dan Zelensky,"
ujarnya.

Dikatakan pula olehTalaohubahwa puncak dari kiprah kepiawaian
Jokowi adalah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang telah bergulir
sejak 1 Desember 2021 hingga pada puncak acara G20 Summit di Bali pada tanggal
14?15 November 2022.

Ia menyebutkan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah karena
para pemimpin G20 menaruh kepercayaan penuh pada Presiden Jokowi yang mampu
menjadi teman dan kawan bagi siapa saja.