Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa sektor
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi kunci penggerak ekonomi Indonesia.
Ini dibuktikan dengan 61% PDB ekonomi Indonesia yang digerakkan oleh UMKM,
serta hampir 97% urusan serapan ketenagakerjaan dikontribusikan oleh sektor
UMKM.

Hal ini diutarakan Jokowi dalam acara Pemberian NIB ke
Pelaku UMK di Papua pada Rabu (31/8/2022). Meski saat ini UMKM di Indonesia
berjumlah kurang lebih sebanyak 64 juta, sayangnya pengusaha yang telah
memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan terdaftar di Online Single Submission
(OSS) baru 1,8 juta.

Padahal, Jokowi mengatakan bahwa NIB memiliki banyak manfaat
yang menguntungkan bagi para pengusaha kecil.

"Apa gunanya setelah dapat NIB? Bapak Ibu menjadi
pengusaha formal, karena telah memiliki izin nomor induk berusaha. Kalau sudah
pegang (NIB) untuk apa? Bapak Ibu bisa akses permodalan ke bank, minta yang
namanya KUR," terang Jokowi.

Selain itu, KUR yang bunganya saat ini 3% juga sudah
disubsidi pemerintah. Menurut Jokowi, kebijakan ini dilakukan agar usaha mikro
di Indonesia bisa berkembamg dengan cepat.

Jayapura menjadi kota pertama di luar pulau Jawa yang
dihadiri oleh Jokowi bersama dengan 2700 pelaku UMK perseorangan dalam
pemberian NIB. Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi mengaku senang dan kaget
melihat beberapa produk buatan UMKM di Papua berkembang dengan baik, mulai dari
pengemasan, hingga nama produk.

Jokowi juga menyarankan para pelaku UMKM untuk memasukkan
produk mereka ke platform digital, sehingga lingkup penjualannya tidak hanya di
Papua, namun bisa melompat ke luar Provinsi Papua, bahkan luar negeri.

"Karena saya lihat tadi peluang untuk itu besar sekali,
karena kemasannya sudah baik, branding baik, namanya juga keren bagus-bagus,
jangan jual disini aja, tapi platform digital juga," jelasnya.

"Jualan lewat Facebook boleh, Instagram boleh, tapi
kalau bisa masuk ke platform e-commerce. Saya kira produk-produk tadi akan
cepat penjualannya dan sangat laku," pungkas Jokowi.