Yogyakarta – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) telah menghasilkan delapan kesepakatan strategis yang memperkuat posisi Indonesia dalam kancah investasi global. Kesepakatan ini tidak hanya memperluas jaringan investasi, tetapi juga menciptakan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan nasional.

Salah satu pencapaian utama adalah terjalinnya nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian BUMN dan Eagle Hills. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem pariwisata di Indonesia, membuka peluang baru bagi pengembangan destinasi wisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan internasional.

Otorita IKN juga berhasil menandatangani MoU dengan Dubai International Financial Centre Authority. Kesepakatan ini akan mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat keuangan global, memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.

Di sektor energi, PT Indonesia Comnets Plus dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-Masdar sepakat bekerja sama dalam bidang energi hijau. Ini mendukung komitmen Indonesia terhadap energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

BRIN dan Emirates Nuclear Energy Company juga menandatangani MoU untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Kesepakatan ini akan memperkuat kapasitas energi nasional dengan teknologi nuklir yang aman dan efisien.

Kemenko Marves dan Dana Konservasi Spesies sepakat membangun pusat penelitian mangrove bertaraf internasional di Bali. Inisiatif ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem mangrove yang vital bagi keseimbangan lingkungan.

Selain itu, Kemenkeu Indonesia dan Kementerian Keuangan UEA sepakat bekerja sama dalam membangun manajemen keuangan publik di Indonesia, meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran negara.

Bank Indonesia dan Bank Sentral UEA (UAECB) juga menandatangani MoU terkait kerja sama sistem pembayaran, memperkuat konektivitas finansial antara kedua negara.

Terakhir, terdapat perjanjian kerja sama dalam bidang pertahanan yang mencakup pengembangan pesawat patroli maritim dan pesawat anti kapal selam. Kerja sama ini memperkuat pertahanan Indonesia, meningkatkan kapasitas negara dalam menjaga keamanan laut.

Kesepakatan-kesepakatan ini menegaskan keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi dalam menarik investasi dan memperkuat hubungan internasional. Dengan dukungan dari MBZ, Indonesia semakin siap menghadapi masa depan dengan lebih optimis dan berdaya saing tinggi.