Yogyakarta -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyatakan dukungan penuh terhadap kerjasama Sister City yang dibangun antara Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota baru Indonesia dan Astana sebagai ibu kota Kazakhstan. Langkah ini merupakan sebuah peluang emas yang dapat memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dan memajukan kerjasama di berbagai bidang.

Kerjasama Sister City antara IKN dan Astana membuka peluang besar untuk pertukaran pengetahuan, teknologi, budaya, dan ekonomi antara kedua kota. Dengan memanfaatkan keunggulan dan potensi masing-masing, kerjasama ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi pembangunan dan kemajuan kedua negara.

Astana, sebagai ibu kota Kazakhstan yang modern dan berkembang pesat, dapat menjadi model inspiratif bagi pembangunan IKN. Pertukaran pengalaman dan praktik terbaik antara kedua kota dapat mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan pemerintahan di IKN, serta meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bagi warganya.

Selain itu, kerjasama Sister City juga dapat membuka peluang investasi dan perdagangan yang lebih luas antara Indonesia dan Kazakhstan. Dengan membangun kemitraan yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah kedua negara, kerjasama ini akan membawa manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

Ketua MPR RI meyakini bahwa kerjasama Sister City antara IKN dan Astana akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan secara keseluruhan. Ini adalah langkah strategis dalam memperluas jejaring diplomasi dan kerjasama internasional Indonesia, serta memperkuat posisinya sebagai pemain utama di kawasan Asia Tengah.

Dengan memanfaatkan peluang emas ini, Indonesia dan Kazakhstan dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara dan memperjuangkan perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dunia.