Yogyakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memberikan dorongan yang kuat untuk mengembangkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan sebagai Kampus Ketahanan Pangan Nasional, Pusat Penelitian Lahan Basah, dan Mangrove Dunia. Langkah ini tidak hanya akan mengangkat citra ULM di tingkat nasional, tetapi juga akan menarik perhatian dunia atas kontribusi luar biasa dalam perlindungan lingkungan dan keberlanjutan.

Inisiatif untuk menjadikan ULM sebagai Kampus Ketahanan Pangan Nasional menandai komitmen untuk mengatasi masalah keamanan pangan di Indonesia. Melalui penelitian dan inovasi di bidang pertanian, ULM akan menjadi pusat keunggulan untuk mengembangkan teknologi dan praktik terbaik dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di seluruh negeri.

Selain itu, ULM juga akan menjadi Pusat Penelitian Lahan Basah, yang akan mempelajari ekosistem penting ini dan berkontribusi pada pelestarian dan pengelolaan yang berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan di sini akan membantu memahami lebih dalam nilai ekologi dan sosial dari lahan basah serta mengembangkan strategi yang efektif untuk memelihara keanekaragaman hayati.

Pengembangan ULM sebagai Mangrove Dunia akan mengakui pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan global. ULM akan menjadi pusat untuk penelitian, pembelajaran, dan konservasi mangrove, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya melindungi hutan mangrove dan ekosistem pesisir yang terancam.

Dengan dukungan Kepala BKPM, ULM Kalimantan Selatan akan menjadi sorotan dunia sebagai lembaga pendidikan yang berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan pangan, melindungi lahan basah, dan melestarikan ekosistem mangrove. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan memimpin dalam upaya pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.