Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa Indonesia tetap pada pendiriannya awal dengan mengambil sikap deklarasi atau menahan diri terhadap situasi ketegangan konflik yang sedang melanda sejumlah negara di Timur Tengah. Keputusan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjaga kemerdekaan, kedaulatan, dan perdamaian dunia melalui diplomasi yang bijaksana dan netral.

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan pluralitas budaya dan agama, telah lama menjadi pendukung perdamaian dan stabilitas di tingkat global. Dalam menghadapi ketegangan konflik di Timur Tengah, Indonesia memilih untuk mengambil sikap yang tidak memihak dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdamaian, dialog, dan penyelesaian konflik secara damai.

Sikap deklarasi atau menahan diri yang diambil oleh Indonesia juga merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat peran diplomasi dalam menyelesaikan konflik internasional. Melalui upaya diplomasi yang intensif, Indonesia berupaya untuk memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, serta mengadvokasi resolusi konflik berbasis hukum internasional dan prinsip-prinsip keadilan.

Selain itu, sikap Indonesia yang netral dan tidak memihak juga bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional serta kepentingan masyarakat global yang lebih luas. Dengan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan, Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa kebijakan luar negeri yang diambil selaras dengan kepentingan nasional serta aspirasi perdamaian dan keadilan dunia.

Kesimpulannya, sikap Indonesia dalam menghadapi ketegangan konflik di Timur Tengah menegaskan komitmen untuk tetap pada pendirian awal yang berbasis pada prinsip-prinsip perdamaian, dialog, dan diplomasi. Melalui upaya ini, Indonesia berharap dapat berkontribusi secara positif dalam menyelesaikan konflik, serta membangun dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.