Yogyakarta – Pada tahun terakhir masa jabatannya sebagai Presiden, Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 1445 H di Jakarta, sebuah keputusan yang meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat, tetapi juga menandai momen bersejarah dalam perjalanan kepemimpinannya.

Merayakan Lebaran di Jakarta, ibu kota negara, menunjukkan kesetiakawanan Jokowi dengan seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali. Kehadirannya di tengah-tengah masyarakat pada hari yang penuh berkah ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya bersatu dan saling mendukung di tengah berbagai tantangan dan perbedaan.

Lebaran Idul Fitri adalah waktu yang penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan memilih merayakannya di Jakarta, Jokowi memperlihatkan bahwa panggilan kepemimpinannya tidak pernah jauh dari rakyat, bahkan di saat-saat yang paling suci dan bersejarah.

Tidak hanya sebagai Presiden, tetapi juga sebagai seorang individu, Jokowi menunjukkan teladan yang luar biasa dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kehadirannya di tengah-tengah masyarakat pada perayaan ini menjadi saksi dari semangat kebersamaan dan persatuan yang telah menjadi kunci dalam kepemimpinannya.

Kenangan ini tidak hanya akan dikenang oleh Jokowi, tetapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah momen yang mengingatkan kita semua akan pentingnya merayakan perbedaan dengan penuh kasih sayang dan menghargai setiap momen bersama sebagai bangsa yang besar dan beragam.

Dengan merayakan Lebaran Idul Fitri di Jakarta pada tahun terakhirnya sebagai Presiden, Jokowi telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah kepemimpinan Indonesia. Semoga semangat kebersamaan dan persatuan yang diperlihatkan oleh beliau terus membimbing bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.