Ketua Umum Partai
Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan turut menanggapi tingkat kepuasaan publik
terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang menembus 73,2%. Ini merupakan
temuan survei terbaru Poltracking bertajuk Proyeksi Ekonomi Politik Nasional:
Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf 2022 yang dirilis
beberapa waktu lalu.

Zulhas menceritakan
saat periode awal menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Presiden Jokowi
memberikan instruksi khusus untuk menyelesaikan masalah terkait melonjaknya
harga minyak dan kebutuhan pokok lainnya.

Jokowi pernah menelepon
sampai 9 kali dalam sehari untuk memastikan permasalahan rakyat bisa teratasi.

"Memang Pak Jokowi
ini apalagi menyangkut kebutuhan hajat hidup orang banyak, sembako yang
hari-hari itu, kita ini bisa ditelepon seperti minum obat, pagi, siang, malam
ditelepon. Bahkan saya pernah ditelepon 9 kali satu hari," kata Zulhas
dikutip dari video di kanal Youtube Poltracking Indonesia, Sabtu (10/12/2022).

Menurut Zulhas,
Presiden Jokowi merupakan contoh pemimpin sangat pekerja keras. Bahkan Jokowi
bekerja lebih keras dibanding menteri-menterinya.

"Saya ini pekerja
keras, saya kira saya pekerja paling keras, tapi kalau ikut Pak Jokowi nggak
sanggup juga, kerjanya jauh lebih keras dari rata-rata menterinya,"
katanya.

Zulhas mengatakan,
kerja keras dan komitmen membahagiakan masyarakat yang terus dilakukan Jokowi
mendapat respons positif dari masyarakat. Terbukti dengan tingginya angka
kepuasan publik yang baru saja dirilis oleh Poltracking.

"Pak presiden
kita, Pak Jokowi ini luar biasa. Di akhir periode kedua justru malah
kepuasannya meningkat. Ini menurut saya fenomenal. Jadi kalau surveinya
hasilnya ini ya nggak kaget saya," katanya. Untuk diketahui, survei
Poltracking dilakukan pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode
stratified multistage random sampling. 

Jumlah sampel dalam survei ini 1.220
responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster
survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional
berdasarkan data pemilih terakhir. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara
terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang
telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk
setiap satu desa/kelurahan terpilih.