Normalisasi 13 sungai yang terdapat di Jakarta sangatlah penting dalam
upaya mencegah potensi banjir yang kerap melanda Ibukota. Presiden Jokowi yang
pernah menjabat sebagai Gubernur DKI berpendapat bahwa siapapun gubernur yang
menjabat program tersebut perlu dilakukan secara konsisten.

"Banjir di Jakarta itu siapapun gubernurnya harus konsisten
menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta." Jelas Jokowi
saat melakukan kunjungan ke Bendungan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Menurutnya, normalisasi sebagai kunci dalam upaya mengatasi banjir
Jakarta, selain program pemompaan yang berada berbagai waduk.

Seperti pada program sodetan kali Ciliwung yang berdampak mengurangi
setengah banjir di Jakarta.

"Itu akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya
tergenang menjadi tidak, dari 468 hektar menjadi 211 hektare." Ungkap
Jokowi

Hal itu sebagai bentuk perintah terhadap Pejabat Gubernur DKI Jakarta,
Heru Budi Hartono agar melanjutkan program normalisasi 13 sungai di Jakarta.

"Kalau normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta dilakukan, akan
sangat konsistensi itu yang saya sampaikan ke Gubernur DKI agar benar benar
terus dilakukan."Selain itu program sodetan Ciliwung dan Banjir Kanal
Timur dipinta Jokowi untuk segera diselesaikan pembangunannya oleh Heru.

Hal serupa seperti yang disampaikan Heru yang akan kembali melakukan
normalisasi sungai yang sempat dilakukan di era Jokowi bersama Basuki Tjahaya
Purnama. Program tersebut sempat terhenti ketika Ahok telah selesai menjalankan
pemerintahannya dan digantikan oleh Anies Baswedan, saat itu Anies lebih
memilih melakukan program naturalisasi.

Upaya mengatasi banjir di Jakarta tidak dapat dilakukan hanya oleh
Gubernur DKI, perlu sinergi dengan kota kota yang berada di sekitarnya. Seperti
dua bendungan di Kabupaten Bogor yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi
yang ditujukan untuk mengatasi banjir di Jakarta.