Joko Widodo mengatakan
bahwa Bung Karno tidak pernah mengkhianati bangsa dan telah memenuhi syarat
penganugerahan gelar kepahlawanan. Jokowi tegaskan sejarah dan gelar pahlawan
nasional Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung
Karno. Dalam keterangannya terkait Hari Pahlawan tahun 2022, Senin, di Istana
Merdeka, Jakarta.

“Tahun 1986 negara telah
menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Ir. Soekarno, dan di tahun 2012
negara telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Ir.
Soekarno. Artinya, Ir. Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia dan
tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar
kepahlawanan,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan
tersebut, Kepala Negara juga menegaskan kembali sejarah kepahlawanan Bung
Karno, terutama terkait Ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang Pencabutan
Kekuasaan Negara dari Soekarno.

Menurut Jokowi Ketetapan
MPR Nomor 1/MPR/2003 telah menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sebagai
kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu
dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final telah
dicabut, maupun telah dilaksanakan.

“Hal ini merupakan bukti
pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno
terhadap bangsa dan negara, baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan,
maupun sebagai Kepala Negara di saat bangsa Indonesia sedang berjuang membangun
persatuan dan kedaulatan negara,” jelasnya.

Sementara itu, Guntur
Soekarnoputra, putra Bung Karno yang mewakili keluarga, mengucapkan terima
kasih atas pernyataan yang disampaikan oleh Jokowi tersebut. Menurutnya,
meskipun Bung Karno telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, namun hingga
saat ini masih terjadi proses de-soekarnoisasi yang berupaya memperkecil
peranan dan kehadiran Bung Karno.

“Saya rasa dengan adanya
penegasan dari Bapak Jokowi yang tadi, proses de-soekarnoisasi jilid dua ini
sedikit banyak bisa kita redam dan sedikit banyak dapat kita lawan dengan lebih
kuat,” ujar Guntur.

Lebih lanjut, Guntur
menilai bahwa pernyataan Jokowi juga merupakan penegasan mengenai sosok Bung
Karno yang bersih dan tidak patut dituduh terlibat G30S/PKI. Bung Karno,
lanjutnya, justru merupakan seorang patriot sejati.

“Di sini ditegaskan lagi
dengan adanya penjelasan dari Bapak Jokowi tadi, jelas Soekarno bukan PKI dan
Soekarno bukan komunis. Soekarno tetap seorang nasionalis sejati, seorang
patriot paripurna,” tandasnya.