Semangat
demokrasi Indonesia harus tecermin pada pelaksanaan G20 Indonesia termasuk
dalam puncak Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, hari
ini. 

“Sebagai
negara demokrasi Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk
mempertemukan perbedaan dan semangat yang sama ini harus ditunjukkan pada G20,”
kata Joko Widodo dalam sambutannya membuka secara resmi Forum KTT G20.

Jokowi
menjelaskan meski Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, serta
lebih dari 700 bahasa daerah, namun semangat demokrasi mampu berjalan dari
tataran paling rendah.

Menurutnya,
semangat demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, yaitu
pemilihan kepala desa sampai tataran negara seperti pemilihan kepala negara,
pemimpin daerah. Dirinya menekankan bahwa G20 tidak punya pilihan lain selain
mempertahankan paradigma kolaborasi karena sangat dibutuhkan untuk
menyelamatkan dunia.

“Kita
semua memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk orang-orang kita, tetapi juga
untuk orang-orang di dunia,” tegasnya.

Menurutnya,
tanggung jawab tersebut berarti termasuk menghormati hukum internasional dan
prinsip-prinsip piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bertanggung jawab juga
berarti menciptakan situasi yang saling menguntungkan, bukan menciptakan
situasi yang kalah dan menang.

Jokowi
menegaskan, bertanggung jawab pun memiliki arti bahwa G20 harus mengakhiri
perang karena jika perang tidak berakhir maka akan sulit bagi dunia untuk
bergerak maju.

“Kita
tidak boleh membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan
dunia jatuh ke dalam perang perang dunia lainnya,” tegas Jokowi.