Joko Widodo menekankan tiga
hal penting bagi Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII)
dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Pertama, ia menyampaikan
bahwa dukungan yang diberikan PGII harus bersifat country driven dan
berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan.

"Pembangunan
infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki
rasa kepemilikan yang tinggi disertai dukungan bagi negara berkembang untuk
membangun kapasitas dan kemampuan mandiri," kata Jokowi pada
penyelenggaraan side event PGII di Bali,

"Dengan demikian negara
berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa
mendatang," ujarnya lagi.

Jokowi mengatakan, PGII juga
harus menjadikan konsultasi dan dialog dengan negara penerima sebagai pedoman
utama.

Kedua, ia juga menekankan
bahwa upaya PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang
juga harus didasarkan pada paradigma kolaborasi. Jokowi meminta PGII untuk
melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta yang
dinilai akan membawa manfaat nyata. "Saya percaya inisiatif seperti PGII
akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,"
kata Jokowi.

Ketiga, Jokowi menambahkan,
PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat
pembangunan hijau dan transisi energi. Menurutnya, negara berkembang paling
rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.

Jokowi menyebutkan,
presidensi Indonesia di G20 telah berupaya mendorong kerja sama nyata di bidang
infrastruktur berkelanjutan dan pendanaan pembangunan.

"Indonesia sendiri juga
bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri
mobil listrik sebagaimana Yang Mulia saksikan langsung di KTT Bali ini,"
katanya. Jokowi kemudian menegaskan, Indonesia selalu mendukung penguatan
pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang. "Indonesia siap
mendukung inisiatif PGII. Harapan saya PGII dapat memperkuat hasil yang telah
dicapai di G20," ujar Jokowi.