Jokowi
menekankan pentingnya transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global
akibat dampak pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik dunia.

Menurutnya,
ekonomi digital adalah kunci kelangsungan ekonomi masa depan dan membuka
peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global. Saat ini,
ekonomi digital menyumbang 15,5 persen PDB global.

"Sebagai
Pemimpin G20, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat
pemulihan global, dan, di bawah Kepemimpinan Indonesia, digital economy working
group sudah mulai berjalan," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Hotel
Apurva Kempinski, Bali.

Menurutnya,
ada tiga hal yang harus menjadi fokus tranformasi digitalisasi. Pertama, kesetaraan
akses digital. Menurutnya, 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung dengan
internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang.

"Infrastruktur
digital juga belum merata, 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet
nirkabel. Ketimpangan ini harus segera kita perbaiki. G20 harus dapat
memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau
bagi semua," imbuh Jokowi

Kedua,
literasi digital. Menurut Jokowi, nilai digital bukan sekadar pilihan,
melainkan sebuah keharusan. Literasi digital, lanjutnya, harus menjangkau semua
agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan.

"G20
harus dapat menggerakkan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara
berkembang," ucap Jokowi

Ketiga,
lingkungan digital yang aman. Hoaks dan perundungan siber dapat memecah
persatuan dan mengancam demokrasi. Kepala Negara memandang bahwa kebocoran data
akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga 5 triliun
dolar AS pada tahun 2024.

"Untuk
itu, keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin. G20 harus mampu
membangun kepercayaan sektor digital, termasuk melalui tata kelola digital
global," kata Presiden.

Jokowi
menegaskan bahwa semua negara harus bekerja sama untuk memastikan manfaat
digital dapat dirasakan secara merata. "Saya mengundang kontribusi Yang
Mulia untuk masa depan dunia digital yang aman, yang inklusif, dan yang
bermanfaat bagi semua," ujar Jokowi.