Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengungkapkan jurus di balik keberhasilan pemerintah menekan impor jagung. Hal
itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Gerakan
Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang ditayangkan youtube Sekretariat
Presiden, Senin (3/10/2022).




"Jagung itu sudah sekian tahun kita impor
3,5 juta ton per tahun. Dan sudah 7 tahun ini, sampai hari ini, sudah anjlok
impor kita tinggal 800 ribu ton per tahun. Karena apa? Petani jagung ada yang
mendampingi, petani jagung ada yang mengawal," ujarnya.

Menurut Jokowi, panen petani jagung
mengalami peningkatan dari 4 ton/hektare menjadi 8 ton/hektare. Ongkos produksi
pun berada di kisaran Rp 1.800/kg hingga Rp 1.900/kg.




"Itu yang saya tahu waktu saya ke Dompu.
Jualnya bisa Rp 3.800 per kg, untungnya sudah 100%," kata Jokowi.




Mantan Wali Kota Solo itu berharap tren serupa
tidak hanya untuk komoditas jagung, melainkan juga komoditas-komoditas lain.




"Kalau jagung bisa, mestinya padi juga
bisa, singkong juga bisa, porang juga bisa, kopi juga bisa, semua dan itu
menjadi tugas perusahaan-perusahaan besar kita," kata Jokowi.




"Jangan sampai ada perusahaan besar berada
di sebuah daerah, pabriknya kelihatan tinggi-tinggi dan besar sekali,
lingkungannya miskin. Hati-hati," lanjutnya.