Presiden Joko Widodo memberi atensi pada pengungkapan kasus
mutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua.
Dalam kasus tersebut, selain ada empat warga sipil yang
dijadikan tersangka, terdapat juga enam oknum anggota TNI yang diduga ikut
menjadi pelaku.
Karenanya, Presiden memerintahkan Panglima TNI Jenderal
Andika Perkasa untuk membantu pengungkapan kasus tersebut.
"Saya perintahkan Panglima TNI untuk membantu proses
hukum," ujar Presiden usai membagikan Nomor Induk Berusaha di GOR Toware,
Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8/2022).
Kepercayaan masyarakat terhadap TNI, sambung Presiden, harus
dijaga sehingga kasus mutilasi tersebut harus segera diselesaikan dan seluruh
pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan
masyarakat kepada TNI tidak pudar. Saya kira yang paling penting usut tuntas
dan proses hukum," katanya.
Diberitakan sebelumnya, empat warga menjadi korban
pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua.
Kasus itu terungkap setelah dua jenazah korban mutilasi
ditemukan di lokasi yang tidak berjauhan, yaitu di Sungai Kampung Pigapu,
Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, pada Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022).
Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani
menjelaskan, kasus tersebut bermula ketika para pelaku berpura-pura ingin
menjual dua pucuk senjata api.
Korban yang tertarik membeli, kemudian datang dengan membawa
uang Rp 250 juta.
Namun, para pelaku kemudian membunuh korban dan
memutilasinya. Pelaku lalu membawa kabur uang yang dibawa korban.
0 Comments
Posting Komentar