Konflik
Rusia-Ukraina memberikan dampak besar pada dunia, termasuk di bidang pangan.
Hal itu membuat sejumlah negara menyetop ekspor pangan guna mengamankan
pasokannya sendiri.
Kondisi ini pun
diantisipasi Indonesia. Indonesia menyiapkan langkah untuk menggenjot produksi
pangan di Tanah Air.
Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada sembilan negara yang
menyetop ekspor gandum di antaranya Kazakhstan, India, Afghanistan, Algeria,
Kosovo, Serbia, dan Ukraina. Sementara, Indonesia punya sejumlah alternatif
seperti sorgum, sagu, dan singkong.
Airlangga
menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar komoditas-komoditas
tersebut dipersiapkan sebagai substitusi dan diversifikasi.
"Dengan
demikian kita harus mengembangkan tanaman pengganti ataupun substitusi gandum.
Indonesia punya beberapa alternatif selain sorgum itu bisa juga dari tanaman
sagu dan singkong," katanya seperti disiarkan YouTube Sekretariat
Presiden, Kamis (4/8/2022).
"Oleh karena
itu arahan Bapak Presiden seluruhnya perlu dipersiapkan agar punya substitusi
dan diversifikasi dari produk tersebut," tambahnya.
Airlangga
mengatakan, Jokowi telah meminta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
untuk membuat peta jalan (roadmap) pengembangan sorgum. Kemudian, Jokowi
meminta Kementerian Pertanian untuk menyiapkan alat dan mesin pertanian
(alsintan) dan ternak. Jokowi juga meminta Kementerian BUMN dan Kementerian
ESDM mengembangkan bioetanol.
"Namun tentu
kita harus mendorong bahwa kapasitas luasan lahan yang diperluas kontinuitas
produk dan mendapatkan offtaker. Salah satu offtaker yang dipertimbangkan
pemerintah industri pakan ternak," jelasnya.
Airlangga
menerangkan,luas tanam sorgum hingga Juni 4.355 hektare (ha) yang tersebar di
enam provinsi. Adapun produksinya 15.243 ton atau dengan produktivitas 3,63 ton
per ha. Jokowi meminta dibuatkan roadmap hingga 2024.
"Kami laporkan
bahwa target dari musim sasaran tanam di 2022 adalah 15 ribu ha, dan ini tentu
ada pengembangan sebesar 100 ribu ha. Dan Bapak Presiden minta diprioritaskan
untuk daerah Nusa Tenggara Barat di Kabupaten Waingapu yang kemarin sudah
dilihat Bapak Presiden," katanya.
Pada 2023, akan
dipersiapkan lahan untuk sorgum seluas 115 ribu ha. Lalu, 2024 seluas 154 ribu
ha. "Tentu luasan tersebut akan terus dipersiapkan oleh Kementerian
Pertanian dan juga Kementerian LHK," ujarnya.
0 Comments
Posting Komentar