Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu pagi melepas Kirab
Merah Putih dari depan Istana Merdeka, Jakarta, sekira pukul 7.00 WIB,
didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan ulama kharismatik Habib
Luthfi bin Yahya.

"Bersama-sama dengan Kapolri, bersama-sama dengan Bapak
Habib Luthfi bin Yahya, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pagi ini saya
nyatakan Kirab Merah Putih diberangkatkan," kata Presiden.

Habib Luthfi, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden
(Wantimpres), menyebut Kirab Merah Putih digelar sebagai bentuk syukur dan
terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menganugerahkan Tanah Air dengan
segala kemakmuran dan kesuburan.

"350 tahun lalu kita sudah lalui penuh perjuangan,
sehingga bisa berkibar Sang Saka Merah Putih, bukan hadiah, tapi Merah Putih
tegak karena darah serta jasa-jasa para pendahulu pendiri bangsa,"
katanya.

Habib Luthfi mengingatkan bahwa generasi penerus harus bisa
memberikan kontribusi dan jawaban atas segala kekurangan sebagai bentuk terima
kasih kepada para pendiri bangsa.

"Dengan adanya kirab pagi hari ini, tunjukkan kita siap
menggunakan Merah Putih sampai kapanpun. Kita bertekad untuk menjaga NKRI harga
mati. Itulah tujuan utama daripada kirab hari ini, untuk membangkitkan kembali
rasa memiliki Tanah Air Indonesia," ujarnya.

Pihak kepolisian memperkirakan Kirab Merah Putih dihadiri
lebih dari 10.000 orang peserta.