Presiden Joko Widodo dalam wawancara dengan Bloomberg
kemarin mengatakan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin
akan datang ke KTT G20 di Bali November mendatang.

"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga
memberitahu saya dia akan datang," kata Jokowi kemarin, seperti dilansir
laman South China Morning Post, Jumat (19/8). Ini adalah kali pertama Jokowi
memastikan kedua pemimpin negara itu akan hadir di KTT G20.

Kehadiran Xi dan Putin selama ini masih menjadi tanda tanya
dan sejumlah negara Barat mengatakan akan memboikot acara itu terutama jika
Putin hadir. Operasi militer Rusia di Ukraina yang masih berlangsung saat ini
membuat negara Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa menjatuhkan banyak sanksi
terhadap Rusia.

Jika kedua pemimpin negara itu hadir maka itu adalah pertama
kalinya mereka akan bertemu langsung dengan para pemimpin negara G20 sejak
perang di Ukraina meletus pada 24 Februari lalu.

Negara-negara G20 saat ini terbelah dalam hal apakah akan
menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Kementerian Luar Negeri China belum menjawab permintaan
tanggapan mengenai rencana kepergian Xi ke luar negeri. Presiden China itu
belum sekali pun ke luar negeri sejak dimulainya pandemi. Juru bicara Kremlin
menolak berkomentar soal kabar ini tapi pejabat lain yang mengetahui masalah
ini membenarkan Putin saat ini berencana akan hadir langsung di KTT G20 Bali.

Presiden Jokowi dan Putin membahas persiapan G20 di Bali
dalam sambungan telepon kemarin. Namun Kremlin tidak menyebut Putin akan hadir.

Kehadiran Putin di Bali nanti juga akan membuat dia bertemu
langsung pertama kali dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sejak perang
dimulai karena Zelenskky juga rencananya akan hadir secara virtual di Bali.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyerukan Rusia
dikeluarkan dari G20 menyusul operasi militer negara itu di Ukraina dan
sejumlah pejabat AS juga menekan pemerintah Indonesia untuk tidak mengundang
Putin ke KTT G20 Bali.

Hubungan AS dan China juga saat ini sedang memanas menyusul
kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu yang memicu
China menggelar latihan militer besar-besaran di Selatan Taiwan.

"Persaingan negara besar memang mengkhawatirkan,"
kata Jokowi dalam wawancara. "Yang kita inginkan di kawasan ini adalah
situasi stabil, aman, supaya kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi. Dan tak
hanya Indonesia saja, negara Asia lainnya pun ingin begitu."

Sebagai tuan rumah KTT G20 Indonesia berupaya menyeimbangkan
kekuatan negara-negara besar yang akan hadir di Bali.

"Indonesia ingin berteman dengan siapa saja. Kami tidak
punya masalah dengan negara mana pun," kata Jokowi. "Setiap negara
punya pendekatan yang berbeda. Setiap pemimpin negara punya pendekatan
masing-masing. Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah investasi, teknologi,
itu yang akan mengubah masyarakat kita."