Presiden Joko Widodo atau Jokowi pagi ini memanggil Ketua Dewan
Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani Nena Wea. Mereka
membahas sejumlah isu nasional dan perkembangan politik, salah satu kegiatan
Musyawarah Rakyat Indonesia atau Musra yang diinisiasi oleh belasan gugus relawan
Jokowi mulai 27 Agustus 2022 hingga Maret 2023.

"Panggilan tadi mendadak tadi
malam, tadi malam jam setengah 10 malam saya diminta menghadap presiden,"
kata  Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) periode 2022-2027 saat ditemu di Kompleks
Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Sebelumnya, para relawan Jokowi
telah mengumumkan Musra akan dihelat di 34 provinsi. Provinsi Jawa Barat akan
mengawali pelaksanaan serangkaian kegiatan
Musra relawan Jokowi tersebut dengan mengambil tempat di
Kota Bandung, 27 Agustus 2022.

Sedianya, Musra Indonesia pertama
akan digelar di Kota Solo. Namun pihak panitia kemudian memastikan Musra di
Kota Solo baru akan dilaksanakan setelah kegiatan G20 selesai dihelat.

“Untuk Musra pertama akan
dilaksanakan di Jawa Barat, yaitu di Bandung, 27 Agustus 2022. Sedangkan Musra
di Jawa Tengah yang rencananya digelar di Kota Solo, dllaksanakan setelah event
besar G20 selesai, yakni sekitar akhir November atau awal Desember 2022,” ujar
Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia, Panel Barus, saat menggelar konferensi
pers di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022.

Meski demikian, Andi menegaskan
bahwa Musra ini adalah ide dari para relawan Jokowi. "Presiden juga tidak
meng-endorse tetapi kami tadi
tanyakan kehadiran beliau dan beliau belum menjawab kehadiran nanti, bisa hadir
dan bisa tidak," ujarnya.

Meskipun menyebut Jokowi tidak
meng-endorse kegitan ini, Andi menyebut Jokowi ada panutan para relawan. Sebab
para relawan sudah menemani dari Solo, DKI, hingga Pemilu Presiden 2 kali.
"Kalaupun hasil pilihan Musra beliau tidak setuju itu hak demokrasi buat
Pak Jokowi," ujarnya.

Andi pun menegaskan sekali lagi
bahwa Musra ini bertujuan untuk mencari pemimpin penerus Jokowi selanjutnya.
Mereka ingin presiden pengganti nanti bisa melanjutkan pekerjaan besar Jokowi.
"Mengenai
IKN dan beberapa keputusan politik yang
harus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya, itu menjadi perhatian para relawan
Jokowi," kata dia.