Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong substitusi impor
agar tidak menggerus devisa negara. Apalagi, jika produk yang diimpor rentan
dengan gejolak di pasar global.

Salah satu produk yang didorong segera memenuhi substitusi
adalah gandum. Di mana, menurut Jokowi, Indonesia mengimpor sekitar 11 juta ton
gandum. Sementara, gandum saat ini tengah terkena efek domino perang
Rusia-Ukraina hingga memicu lonjakan harga dan keterbatasan pasokan.

Untuk itu, Jokowi mendorong penanaman sorgum, tanaman
penghasil biji-bijian yang dapat diolah menjadi tepung seperti gandum.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) Putu Juli Ardika mengungkapkan, produksi sorgum hingga kini masih
tergolong sedikit sehingga membuat industri belum bisa menyerap secara
maksimal.

"Sesuai perkembangan, kan belum banyak, dan ini sudah
ada beberapa yang tumbuh, terutama di industri menengah dan kecil. Jadi kalau
kebutuhan terpenuhi bisa masuk ke industri-industri, kita coba matchmaking -an
dengan industri besar. Kalau sekarang suplainya (dikit), namun mulai tumbuh
beberapa industri sorgum yang menengah kecil," katanya kepada CNBC
Indonesia, dikutip Kamis (25/8/2022).

Indonesia sendiri belum masuk sebagai negara penghasil
sorgum dunia.

Saat ini, menurut Indexmundi, produsen utama sorgum dunia
adalah Amerika Serikat, Niggeria, Sudan, Meksiko, Etiopia, India, Argentina,
China, Brasilm dan Burkina Faso. Sedikitnya stok membuat industri di dalam
negeri belum leluasa untuk mengandalkan sorgum sebagai bahan baku.

"Di industri pasti inovasi, kreatif akan tumbuh kalau
bahannya, kesediaan bahan baku sudah ada. Nggak akan sulit berkreasi kalau
bahan bakunya (tersedia)," kata Putu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
sempat mengatakan, luas tanam sorgum hingga Juni 4.355 hektar (ha) yang
tersebar di 6 provinsi. Adapun produksinya 15.243 ton atau dengan produktivitas
3,63 ton per ha.

Jumlah ini masih kalah jauh dari negara lain seperti Amerika
Serikat yang mencetak 9,67 juta ton, Nigeria 7 juta ton dan Sudan 5 juta ton.

"Ini sedang didorong untuk penyediaan bahan baku,
paling nggak jadi tepung, jadi jajanan, makanan, banyak itu," ujar Putu
Juli.

Sebelumnya, di hadapan pengusaha KADIN, Jokowi kembali
mengajak pengusaha berinvestasi di Sorgum. Banyak lahan yang bisa dijadikan
untuk berbisnis ini, apalagi menurutnya bisnis pangan menjadi yang
menguntungkan saat ini.

"Dalam kondisi sesulit apa pun pasti ada peluang. Dan
yang bisa memakai peluang itu adalah entrepreneur, wirausahawan, bapak ibu
sekalian, nggak ada yang lain. Peluangnya apa? Ada krisis pangan berarti
peluangnya ada di pangan. Jualan pangan itu paling cepat sekali," kata
Jokowi saat perayaan HUT Kemerdekaan RI bersama KADIN.