Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi Ibu Kota Negara (IKN), Sidik Pramono mengatakan, pemerintah saat ini menyiapkan 28 jenis pelatihan untuk masyarakat di wilayah IKN. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan membangun jejaring kerja warga lokal. Sidik pun mengungkapkan, pelatihan ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak pembangunan IKN.

"Saat ini terdata sebanyak 28 jenis pelatihan yang diagendakan untuk warga di wilayah IKN," ucap Sidik dalam siaran persnya yang dilansir Senin (4/7/22).

"Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengakuan akan kompetensi yang dimiliki SDM di wilayah IKN melalui uji kompetensi serta sertifikasi. Juga untuk membangun jejaring kerja bagi warga lokal agar mampu berkontribusi optimal ketika tahapan pembangunan IKN dimulai," kata dia.

Pada Senin ini, pelatihan akan dimulai dengan menyasar 16 warga. Sidik menuturkan, program pelatihan tahap pertama akan diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Samarinda dan Kementerian Tenaga Kerja. Pelatihan hari ini terdiri atas lima jenis, yakni pelatihan hidroponik, sablon atau digital printing, menjahit, pembuatan roti, dan barista.

"Peserta setiap jenis pelatihan sebanyak 16 orang yang merupakan hasil identifikasi oleh Pemerintah Kecamatan Sepaku. Mereka akan menjalani pelatihan dengan durasi berbeda sesuai jenis pelatihan, rerata 20 hari efektif," tambah Sidik.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan fisik di IKN akan segera dimulai. Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor mengatakan peletakan batu pertama pembangunan IKN akan dilakukan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Insya Allah nanti di Bulan Juli sudah mulai groundbreaking pembangunan kantor istana (seperti) kantor presiden, kantor kementerian, dan lainnya," ujar Isran Noor di IKN (22/6/22).

Dia mengatakan infrastruktur menjadi fokus pembangunan IKN pada tahap awal ini. Selain istana negara, juga akan dibangun akses menuju IKN. Terkait dengan kebutuhan logistik pembangunan, Isran menyebut telah menyiapkan dermaga untuk mempercepat proses pembangunan.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan peletakan batu pertama dilakukan sesuai dengan arahan Jokowi.

"Kalau groundbreaking tergantung Pak Presiden, tapi yang jelas, ini sudah mulai kerja. Jadi tidak hanya wacana," kata Basuki.

Selain itu Basuki juga menyebutkan hingga tahun 2024 mendatang dibutuhkan anggaran sebesar Rp 43 triliun untuk pembangunan IKN. Namun untuk tahun ini anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 5,3 triliun. "Ini kita akan mulai nanti kalau Juli sudah ada pemenangnya. Agustus kita sudah mulai bekerja," ujarnya.