Presiden Jokowi kian mantap melarang ekspor komoditas timah dan bauksit. Berdasarkan pernyataan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, larangan ekspor dua komoditas ini akan diberlakukan dalam waktu dekat. Sebelumnya, Ridwan menyebut produk timah yang dilarang ekspor dalam waktu dekat adalah ingot. Sedangkan bauksit yang harus distop penjualannya ke luar negeri adalah yang sudah mengalami proses pencucian atau washed bauxite.

Ridwan menjelaskan, pada dasarnya kegiatan ekspor bauksit masih diizinkan sampai tahun depan. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2020 Pasal 46, pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) penjualan bauksit pencucian dengan kadar di atas 42 persen paling lama sampai 10 Juni 2023.


Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah akan melarang ekspor bauksit dan timah pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk membangun hilirisasi mineral.


"Kami dari Kementerian Investasi menerjemahkan dengan transformasi ekonomi lewat hilirisasi dengan pendekatan pengelolaan sumber daya alam. Nikel, kita stop. Bauksit sebentar lagi kita akan stop. Di 2022 bauksit akan kita setop dan di 2022 akhir kita juga akan setop ekspor timah," ujarnya dalam Road to G20: Investment Forum "Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif" yang dipantau dari Jakarta, Rabu (18/5/2022).


"Kenapa kita larang tambang untuk ekspor? Sudah saatnya negara ini berbenah. Presiden memerintahkan kami dan disampaikan visi besar transformasi ekonomi yang mengarah ke nilai tambah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara," terang Bahlil.


Hilirisasi logam timah menjadi tin solder dapat meningkatkan nilai tambah sekitar dua kali lipat. Sedangkan dari logam timah menjadi tin chemical bisa bertambah tiga kali lipat. Ini artinya uang mengalir lebih banyak ke devisa Indonesia. Indonesia memiliki peran penting sebagai penyedia pasokan logam timah dunia. Indonesia memenuhi 22% produksi logam timah dunia dan menyimpan sekitar 17% cadangan timah di seluruh dunia (Booklet Timah Kementerian ESDM).