Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (11/6/2022). Mengawali sambutan, Jokowi menyinggung perihal situasi politik beberapa waktu belakangan.
"Tadi banyak yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan. Hati-hati ini tahun politik. Bapak ibu yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan, saya yang didemo," ujarnya.
Menurut Jokowi, peristiwa itu sudah terjadi tatkala mantan Ketua Umum BPP HIPMI yang juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada keinginan pengusaha agar kepemimpinan Jokowi dilanjutkan.
"Tadi banyak yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan. Hati-hati ini tahun politik. Bapak ibu yang menyampaikan lanjutkan, lanjutkan, saya yang didemo," ujarnya.
Menurut Jokowi, peristiwa itu sudah terjadi tatkala mantan Ketua Umum BPP HIPMI yang juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada keinginan pengusaha agar kepemimpinan Jokowi dilanjutkan.
"Besoknya nggak ada sehari saya yang didemo besar-besaran. Lho yang nomgong bukan saya, yang didemo malah saya. Demo dong pak Bahlil," kata Jokowi.
"Nanti ini sama. Kalau ini nggak saya jawab, nanti bukan HIPMI yang didemo tapi saya. Hati-hati ini sekali lagi, ini tahun politik," lanjutnya.
Namun demikian, Jokowi memahami maksud kata 'lanjutkan' adalah programnya. Kepala negara tidak mempermasalahkan siapapun presiden nanti.
"Tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya supaya ada kontinuitas dan supaya ada keberlanjutan. Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini bahaya," kata Jokowi.
"Nanti ini sama. Kalau ini nggak saya jawab, nanti bukan HIPMI yang didemo tapi saya. Hati-hati ini sekali lagi, ini tahun politik," lanjutnya.
Namun demikian, Jokowi memahami maksud kata 'lanjutkan' adalah programnya. Kepala negara tidak mempermasalahkan siapapun presiden nanti.
"Tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya supaya ada kontinuitas dan supaya ada keberlanjutan. Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini bahaya," kata Jokowi.
0 Comments
Posting Komentar