Yogyakarta - Presiden Jokowi baru saja meresmikan smelter Freeport di Gresik, sebuah langkah monumental yang menandai komitmen pemerintah dalam kebijakan hilirisasi mineral. Peresmian ini bukan hanya sekadar acara simbolis, tetapi merupakan bukti nyata dari totalitas pemerintah dalam mengelola sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan.

Smelter ini dirancang untuk mengolah bijih mineral menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Dengan kapasitas produksi yang signifikan, smelter Freeport di Gresik akan mendukung pengurangan ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memajukan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah serta nasional.

Kebijakan hilirisasi mineral yang diterapkan oleh pemerintah diharapkan dapat mengubah paradigma pengelolaan sumber daya alam. Selama ini, banyak hasil tambang yang diekspor dalam bentuk bahan mentah, sehingga keuntungan ekonomisnya tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya smelter ini, lebih banyak nilai tambah akan tetap berada di dalam negeri, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Lebih dari itu, smelter ini juga akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Proyek ini berpotensi untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan, sehingga masyarakat dapat berkontribusi secara langsung dalam pengembangan industri.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua proses berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan. Dengan demikian, smelter Freeport tidak hanya akan beroperasi secara efisien tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Peresmian smelter ini adalah langkah besar menuju Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Mari kita dukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan hilirisasi, demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Bersama, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa.