Yogyakarta – Presiden Jokowi baru-baru ini mengungkapkan rasa syukurnya atas terjaganya nilai-nilai kerukunan dan toleransi di Indonesia. Di tengah tantangan global dan berbagai konflik yang masih terjadi di banyak belahan dunia, Indonesia menunjukkan kekuatan dan ketahanan sosial yang patut dicontoh. "Saat kita merasakan zaman semodern ini masih ada perang, kadang-kadang kalau kita berpikir secara normal, kok masih ada dalam peradaban baru. Dalam peradaban modern masih ada perang," ujar Presiden Jokowi, menggambarkan betapa pentingnya menjaga harmoni di tengah keragaman.

Keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia merupakan salah satu kekayaan yang harus dirawat. Pemerintah telah berupaya maksimal untuk menciptakan suasana aman dan damai bagi semua warga. Melalui berbagai program, termasuk dialog antaragama dan penguatan masyarakat sipil, pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap individu dapat hidup harmonis tanpa merasa terdiskriminasi.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menekankan bahwa stabilitas nasional sangat bergantung pada rasa saling menghormati dan toleransi antarwarga. Ketika masyarakat saling menghargai, konflik dapat diminimalisir, dan pembangunan pun dapat berjalan dengan lancar. Kerukunan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap individu dalam masyarakat.

Pemerintah terus mendorong inisiatif-inisiatif yang memperkuat persatuan dan kesatuan, seperti perayaan hari besar keagamaan secara bersama, forum-forum diskusi lintas agama, dan pengembangan pendidikan yang menekankan nilai-nilai toleransi. Dengan upaya tersebut, Indonesia bukan hanya akan menjadi negara yang aman, tetapi juga menjadi contoh bagi negara lain tentang bagaimana mengelola keragaman.

Oleh karena itu, mari kita jaga dan kembangkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi ini demi Indonesia yang lebih baik. Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang mengantar kita menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama.